PULAU SERAM,KabarTimur.ID — Hujan dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur wilayah Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, mengakibatkan kerusakan di sejumlah ruas jalan nasional dan jembatan. Dampak paling parah terjadi di awal Agustus ini, memicu banjir dan longsor di berbagai titik.

Beberapa ruas jalan yang terdampak antara lain ruas Liang – Simpang Waipia – Makariki – Amahai – Tehoru – Laimu – Werinama. Material longsoran menutupi badan jalan dan menghambat akses transportasi warga.

Kondisi paling memprihatinkan terjadi pada ruas Tamilouw – Haya, di mana oprit Jembatan Wai Totun putus total akibat terjangan banjir. Hal ini membuat akses transportasi di wilayah tersebut untuk sementara waktu terhenti. Selain itu, jembatan darurat Wa Kawanua juga dalam kondisi siaga karena meningkatnya debit air sungai.

Menanggapi situasi tersebut, Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah II Provinsi Maluku, Toce Leuwol, menyampaikan bahwa pihaknya telah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan alat berat ke lokasi-lokasi terdampak sejak kejadian berlangsung.

“TRC dan alat berat sudah berada di lokasi untuk menangani longsor dan banjir, termasuk penimbunan pada oprit Jembatan Wai Totun agar akses transportasi bisa kembali normal,” ujar Leuwol.

Ia menambahkan, curah hujan yang tinggi di Pulau Seram masih berpotensi menyebabkan bencana susulan. Oleh karena itu, personel dan peralatan akan tetap disiagakan untuk penanganan cepat jika terjadi gangguan lanjutan.

“Kondisi jembatan darurat Kawanua juga terus kami pantau karena aliran sungai yang cukup deras. BPJN Maluku akan terus sigap di lapangan untuk memastikan arus transportasi masyarakat tetap berjalan,” tegas Leuwol.

Hingga berita ini diturunkan, proses pembersihan material longsor dan banjir masih terus berlangsung, termasuk penimbunan oprit Jembatan Wai Totun serta normalisasi ruas-ruas jalan nasional yang terdampak.(SLP)